Tugas Softskil Etika Profesi Mg. 1

A. PENGERTIAN KODE ETIK

Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi.

B. CONTOH PENERAPAN KODE ETIK

      Kode Etik Jurnalistik

1.      Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.

2.      Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi.

3.      Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi  serta tak melakukan plagiat.

4.      Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis dan cabul serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila.

5.      Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi.

6.      Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan.

7.      Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani hak jawab.

3. PENGGUNAAN MOBIL DINAS UNTUK PRIBADI

     Etis atau tidaknya seseorang dalam menggunakan mobil dinas, menurut saya itu terganntung digunakannya untuk kebutuhan apa ?

Apabila digunakannya untuk keperluan kantor dan untuk keperluan keluarga yang mendadak itu buat saya cukup etis.

Misalnya untuk keperluan kantor, si pengguna kendaraan mendapat tugas dari atasannya untuk keluar kota dan diperintahkan untuk menngendarai kendaraan dinas, dan apabila digunakan untuk keperluan keluarga yang mendesak semisal istrinya melahirkan dan hanya ada 1 ( satu ) kendaraan yang dapat digunakan yaitu mobil dinas.
Yang tidak etis buat saya dalam penggunaan mobil dinas yaitu dia menggunakannya untuk kesenangannya pribadi hanya untuk nampang kepada temannya dengan mengganti dengan plat nomor hitam.

Betul tidak ?

Referensi :

1. http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/

2. mita401.student.umm.ac.id/files/2010/02/KODE-ETIK-JURNALISTIK.ppt